THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 07 April 2010

proposal skripsi

Identitas Penelitian
1.1 Judul Usulan : ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODAL DISKRIMINAN ALTMAN PADA PT ANEKA TAMBANG TBK

1.2 Pengusul proposal Skripsi
Nama Lengkap : Agustin Andria Rosa
NPM : 10206041
IPK (terakhir) : 3,08
Kelas : 4EA05
No. HP : 085715422022
Email : dolpin_1608@yahoo.co.id

1.3 Subyek Penelitian
  Subyek utama yang di teliti adalah analisis kinerja perusahaan dengan menggunakan modal dikriminan Altman pada PT Aneka Tambang Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi tingkat kebangkrutan perusahaan agar pihak Direksi maupun manajemen perusahaan dapat segera membenahi kinerjanya dan keuangan perusahaan sehingga mampu memperkecil bahkan mencegah terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Data – data dalam melakukan analisis rasio keuangan diambil dari laporan perusahaan yang telah di susun secara audit dengan baik. Hasil optimum yang diharapkan adalah perusahaan tidak mengalami kebangkrutan yang sangat parah. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan ancaman yang dihadapai oleh perusahaan saat ini dan prediksi masa yang akan datang, dimana kekuatan, kelemahan, dan ancaman ini menjadi dasar dalam membangun kinerja perusahaan dan meningkatkan motivasi.

  Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
Aspek yang diteliti:
• Apakah kinerja perusahaan berada dalam kondisi sehat atau mengalami masalah ancaman kebangkrutanyang sangat serius?
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memprediksi kinerja perusahaan berada dalam kondisi sehat atau sedang mengalami kebangkrutan yang serius.
1.4 Periode Pelaksanaan Penelitian




1.5 Lokasi Penelitian
  Tidak ada.
1.6 Hasil yang di harapkan
  Hasil yang di harapkan dari kegiatan penelitian ini adalah dapat mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Hasil menyeluruh yang di harapkan pada penelitian ini adalah :
a) Peningkatan kinerja perusahaan
  Bidang Ilmu
  Ekonomi Manajemen

2. ABSTRAK RENCANA PENELITIAN
  Era globalisasi perekonomian Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, maka kebutuhan akan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha sangatlah penting. Informasi keuangan suatu perusahaan merupakan alat yang penting bagi manajemen untuk mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak – pihak yang bersangkutan. Namun, ketika badai krisis datang melanda Indonesia di tahun 1998 banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Saat ini perkembangan ekonomi Indonesia mencapai pada kondisi kea rah perbaikan. Data – data dalam melakukan analisis rasio keuangan diambil dari laporan perusahaan yang telah di susun secara audit dengan baik. Berdasarkan laporan keuangan yang ada, suatu perusahaan dapat memprediksi tingkat kebangkrutan dengan menggunakan model diskriminan Altman. Dengan memprediksi tingkat kebangkrutan sejak awal, diharapkan nantinya pihak direksi maupun manajemen perusahaan dapat segera membenahi kinerjanya dan keuangan perusahaan sehingga mampu memperkecil bahkan mencegah terjadinya kebangkrutan.
  Metode penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data primer dari hasil survei yang dilakukan oleh peneliti. Data hasil survey di hitung dengan menggunakan metode Altman dan rasio keuangan. Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan.
3. Tujuan Penelitian
  Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, mulai tahap persiapan, literatur, survey/pengumpulan data, dan menganalisis apakah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan atau perusahaan berada dalam kondisi yang sehat.

4. Urgensi Penelitian
  Peranan perusahaan dalam melakukan penilaian kinerja dapat di lihat dari rasio keuangannya pada saat ini. Dalam menilai suatu perusahaan kita dapat melakukan dengan beberapa cara, yaitu:
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

a. Menghitung laporan keuangan dengan menggunakan rasio – rasio.
b. Menggunakan metode Altman.
Peningkatan kinerja perusahaan akan mengalami dampak yang positif bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, menganalisis kinerja dengan menggunakan metode Altman perusahaan dapat memprediksikan bahwa perusahaan tersebut berada dalam kondisi yang sehat atau sedang mengalami kebangkrutan.
5. Kajian Pustaka
  Pengertian Laporan Keuangan
  Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara sembarangan, keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Ada beberapa definisi laporan keuangan yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi, antara lain:
1. Munawir (2004 : 5)
  Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir tahun sudah menjadi kebiasaan bagi perseroaan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan.
2. Lontoh dan Lindrawarti (2004 : 1)
  Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak – pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pentingnya laporan keuangan juga diungkapkan Belkoui bahwa laporan keuangan merupakan saran mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan manajer atas sumber daya pemilik.
3. Sesuai ketetapan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK, 1996 :2)
  Bahwa yang di maksud dengan laporan keuangan adalah bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapatb disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana).
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
  Laporan keuangan merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Laporan keuangan juga menentukan langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya.
Analisis Rasio Keuangan
a. Harahap (2006:297)
  Analisis rasio adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).
b. Kuswandi (2004:187)
  Analisis rasio adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan – perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laporan laba rugi.
c. Keown (2001)
Adalah rasio keuangan yang memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti (1) kita dapat meneliti rasio antar waktu untuk meneliti arah pergerakkannya, dan (2) kita dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain.
Jenis – Jenis Analisis Rasio Keuangan
a. Rasio Likuiditas
  Brigham (2001), mendefinisikan rasio likuiditas sebagai rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Menurut Riyanto (1996), terdiri dari
1. Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar

Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

  Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan untuk membayar utang yang segera di penuhi dengan aktiva lancar.
2. Working Capital to Total Assets Ratio = (Aktiva Lancar- Utang Lancar) / ∑ Aktiva
  Rasio ini menginterprestasikan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto).
b. Rasio Levearage
Menurut Keown (2001), rasio ini mengukur sebatas mana total aktiva di biayai oleh pemilik jika dibandingkan dengan pembiayaan yang di sediakan oleh para kreditur. Menurut Riyanto (1996), Ratio Leverage terdiri dari :

  (Utang Lancar + Utang Jangka Panjang)
1. Total Debt to Equity Ratio =
  ∑ Modal Sendiri

  (Utang Lancar + Utang Jangka Panjang)
2. Total Debt to Total Assets =
  ∑ Aktiva
 
3. Long Term to Total Assets = Utang Jangka Panjang / Modal Sendiri
c. Rasio Aktivitas
Menurut Brigham (2001), rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelolah aktivanya. Menurut Riyanto (1996), rasio ini terdiri dari :
1. Total Assets Turnover = Penjualan Netto / ∑ Aktiva
2. Working Capital Turnover = Penjualan Netto / (Aktiva lancar – Hutang Lancar)
d. Rasio Profitabilitas
Menurut Brigham (2001), rasio ini adalah sekelompok rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari Likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang terhadap hasil operasi. Menurut Riyanto (1996), rasio ini terdiri dari:
1. Gross Profit Margin = (Penjualan – HPP)/ Penjualan Netto.
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

2. OIR (Rasio Pendapatan penjualan umum) = (Penjualan – HPP – Biaya-biaya adm)/ Penjualan Netto
3. Operating Ratio (HPP + Biaya Operasi) / Penjualan Netto
4. Net Profit Margin = Keuntungan Netto sesudah Pajak / Penjualan
5. Earning power of Total Investmen (Rate of Return on Total Assets) = EBIT / ∑ Aktiva
6. Net Earning Power Ratio (Rate of Return on Investmen/ROI) = Keuntungan Netto sesudah pajak / ∑ Aktiva
7. Rate or Return for the Owner (Rate of Return on Net Wort) = Keuntungan Netto sesudah pajak / ∑ modal sendiri.
e. Rasio Penilaian
Menurut Brigham (2001), rasio ini menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio penilaian terdiri atas rasio harga – laba (P/E) dan rasio nilai pasar /buku.
  Harga Saham
1. Rasio (P/E) =
  Laba per saham
  Harga Pasar Saham
2. Rasio Nilai Pasar /Buku =
  Nilai Buku Saham
Analisis Diskriminan Z (Zeta) Score
Emery, Douglas R, Finnerty, John & Stowe, John (2004:844) mengemukakan mengenai analisis diskriminan sebagai berikut:
The Discriminant function is of the form Z =V1X1 + V2X2 +…..+VnXn. The Discriminant function transform the individual financial ratio into a single discriminant score, Z – Score is then used to classify the firm as “bankrupt” or “non bankrupt”. In this equation, V1, V2, and so forth are discriminant coefficient or weights, and X1, X2, and so forth are financial ratio. The Multiple Discriminant Analysis (MDA) technique determines the set of discriminant coefficients, Vv that Maximizes the percentage of firms that are correctly classified. The Discriminant functions is used to calculate a Z – Score for firm in order to assign it to one of two groups.
Artinya adalah bentuk dari fungsi diskriminant adalah Z = V1X1 + V2X2 +…..+VnXn. Fungsi diskriminan mengubah bentuk rasio keuangan yang berdiri sendiri ke dalam suatu skor diskriminan tunggal atau Z–Score. Z–Score ini kemudian digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kategori “bangkrut” atau “tidak bangkrut”. Pada persamaan ini V1, V2, dan seterusnya adalah koefisien diskriminan dan X1, X2, dan seterusnya adalah rasio keuangan.
 Rasio – rasio keuangan memberikan indikasi tentang kekuatan keuangan dari suatu perusahaan. Analisis diskriminan menghasilkan suatu indeks yang memungkinkan klasifikasi dari suatu pengamatan menjadi satu data beberapa pengelompokkan yang bersifat a priori. Analisis diskriminan ini dikenal dengan nama analisis Z-score.
 Pada dasar analisis diskriminan terdiri dari tiga tahap :
No. Keterangan
1. Menyusun klasifikasi kelompok yang bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok di bedakan dengan suatu probability distribution dari cirri –ciri.
2. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok
3. Menurunkan kombinasi linier dari ciri – ciri tersebut yang paling baik mendiskriminan (membedakan) diantara kelompok – kelompok.

Rasio Keuangan Dalam Analisis Diskriminan Altman
  Model Standar Nilai Z – Score yang biasa di gunakan adalah :


Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

  Adnan M & Taufik M, Jurnal ekonomi & Auditing (2005: 189-190), adapun variabel – variabel atau rasio - rasio keuangan yang digunakan dalam analisis diskriminan model Altman adalah:
1. X1 = Net Working Capital to Total Assets
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aktiva yang dimilikinya. Rasio dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aktiva. Modal kerja bersih diperoleh dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan keawajiban lancar. Modal kerja bersih yang negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendek karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajibannya. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kerja bersih yang bernilai positif jarang sekali menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya.
 

 
2. X2 = Retained Earning to Total Assets
  Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba di tahan dari total aktiva perusahaan. Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagi kepada para pemegang saham. Dengan kata lain, laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan yang tidak dibayarkan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham. Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva, bukan aktiva per ekuitas pemegang saham.





Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

3. X3 = Earning Before Interest and Tax to Total Assets
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bunga dan pajak.





4. X4 = Market Value of Equity to Book Value of Debt
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajiban dari nilai pasar modal sendiri (saham biasa). Nilai pasar modal sendiri diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham biasa yang beredar dengan harga pasar per lembar saham biasa.



5. X5 = Sales to Total Assets
Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan volume bisnis yang cukup dibandingkan investasi yang dalam total aktivanya.






Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

Kerangaka Pemikiran
















6. Metode Penelitian
  Pembahasan dan penulisan suatu persoalan harus berdasarkan data, dimana data yang diperoleh dan digunakan tersebut haruslah yang relevan, up to date serta valid dengan
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen

 permasalahan yang di bahas. Laporan penyajian data hasil pembahasan dan analisis diperlihatkan baik dalam bentuk tabel, grafik, maupun angka – angka. Penelitian berusaha untuk meneliti tentang kondisi perusahaan terutama yang menyangkut kesehatan perusahaan serta evaluasinya untuk memprediksi tingkat kebangkrutan perusahaan.

7. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data pendukung adalah data sekunder yang dimanfaatkan untuk memperoleh data secara tidak langsung dengan menggunakan media perantara (diperoleh dan di catat dengan pihak lain). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, maka ruang lingkup pelaksanaan penelitian kinerja perusahaan dengan menggunakan modal diskriminan altman,meliputi rangkaian sebagai berikut:
1. Studi Lapangan
 Adalah riset yang dilakukan untuk memperoleh data-data dengan mengambil data laporan keuangan publikasi yang diperoleh dari perusahaan.
2. Riset Kepustakaan
 Data diperoleh dari buku – buku panduan, literatur – literatur, serta sumber – sumber data tertulis lainnya yang relevan dengan masalah yang di bahas. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang sifatnya teoritis dan ilmiah serta dapat dijadikan landasan dalam menganalisis obyek penelitian.


0 komentar: